Ia bergaul dengan Allah
Kejadian 6:9-22
Hubungan Nuh dengan yang maha kuasa digambarkan dalam empat kata yang berarti: “Nuh hidup bergaul dengan Allah.” Musa mendorong bangsa Israel untuk mengikuti Allah, dan Abraham tinggal dalam hadirat Allah, hanya Nuh dan Henokh yang hidup bergaul dengan Allah. Mengikut Tuhan berarti kerelaan untuk ikut Tuhan di setiap jalan yang dipimpin-Nya; tinggal dalam hadirat Allah berarti kesadaran akan hadirat-Nya yang kekal; hidup bergaul dengan Allah berarti berada disisi Allah terus menerus dan berada dalam hubungan yang intim dengan Allah. Ungkapan diatas juga terjadi di Perjanjian Lama dalam kitab Maleakhi 2:6, dimana para imam hidup dalam hubungan yang intim dengan Allah daripada umat Tuhan lainnya.
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlahlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3:5-6).
Renungkan lebih lanjut
Bagaimana Anda mengambarkan pergaulan Anda dengan Allah? Apakah Anda mengikut Tuhan, tinggal dalam hadirat-Nya, atau bergaul dengan Allah? Periksa hubungan Anda dengan Allah hari ini, dan lakukan hal-hal yang perlu dilakukan agar Anda hidup berdampingan dengan Allah.
Orang yang beriman
Kejadian 7:1-16; Ibrani 11:6-7
Walaupun Nuh dikelilingi oleh generasi yang tidak bermoral, najis dan jahat, ia percaya bahwa Allah berkuasa atas sejarah. Ia percaya ketika Allah berfirman bahwa air bah akan meliputi bumi – walaupun ia belum pernah melihat hujan sebelumnya (Kej 2:5). Ia percaya ketika Allah memintanya untuk membuat sebuah bahtera yang sangat besar – berkilo-kilo meter jauhnya dari samudera yang terdekat! Dan dia tetap percaya walaupun air bah belum terjadi selama ratusan tahun. Ada banyak defenisi dari iman, tetapi pada dasarnya iman adalah bertindak sesuai dengan perintah Allah. Apa yang difirmankan Allah memang mengejutkan, tetapi bagi Nuh, cukuplah bila ia mempercayai firman Allah.
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1)
Renungkan lebih lanjut
Siap untuk sebuah tantangan? Jika iman adalah bertindak sesuai dengan firman Allah, seberapa berimankah saudara? Jika Anda merasa tidak layak, jangan putus asa. Buatlah daftar mengenai ketidak-taatan saudara, dan pusatkan perhatian saudara pada hal yang belum Anda lakukan – dan lakukan. Kemudian beralihlah pada hal yang lain – dan hadapi satu per satu.
Pemberita kebenaran
Kejadian 7:17-24; II Petrus 2:5; Lukas 17:26-27
Walaupun Nuh hidup ditengah-tengah bangsa yang jahat dan berdosa, ia tidak me-ninggalkannya melainkan ia menjadi pemberita kebenaran. Betapa menderita jiwanya karena melihat kekacauan dan dosa meskipun demikian ia melakukan protes yang benar. Nampaknya pemberitaannya tidak berhasil, karena hanya dia dan keluarganya yang diselamatkan. Bagaimanapun juga, tugasnya bukanlah menyelamatkan dunia – melainkan menjadi saksi yang setia bagi Allah, dan memastikan generasinya mendengar peringatan Allah tanpa kecuali.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis 1:8)
Renungkan lebih lanjut
Betapa pentingnya menyadari bahwa tugas utama kita dalam hidup ini bukanlah menyelamatkan generasi kita, tetapi menjadi saksi bagi generasi kita. Dan mengertilah, jangan sampai hal ini memadamkan semangat dan gairah untuk menginjil tetapi meningkatkannya.
Diingat oleh Allah
Kejadian 8:1-22; I Petrus 3:20
Air bah memusnahkan segala makhluk hidup dan binatang di bumi kecuali Nuh dan keluarganya, karena Allah “mengingat” Nuh. Nuh menaati perintah Allah tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya; ia membuat bahtera sesuai dengan rancangan Allah, menyaksikan air bah yang akan datang dan dari segala hewan datang sepasang kepadanya agar terpelihara hidupnya. Karena ketaatannya ia dan keluarganya – semuanya ada delapan – diselamatkan. Mereka yang mengingat Allah akan diingat oleh Allah. Ketika Nuh keluar dari bahtera yang dimasukinya kira-kira setahun kemudian, yang pertama kali dilakukannya adalah mendirikan mezbah bagi TUHAN. Perhatikan fondasi yang pertama di dunia bukanlah rumah, tetapi gereja!
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah – itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1)
Renungkan lebih lanjut Reaksi pertama dari orang-orang yang dilepaskan Allah secara dramatis, seperti mengalami kesembuhan atau mengalami mujijat, adalah bagaimana meneruskan hidup mereka. Tidak demikian halnya dengan Nuh; kepeduliannya yang utama adalah memuliakan nama Allah – suatu prinsip yang tidak sulit untuk dilaksanakan
Rabu, 30 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar